Translate

Sabtu, 01 September 2012

DREAMERS and the CAISER CHAPTER 1

Chapter1  >>> Perkenalan

     Siang hari di sekolah, tepatnya di ruang kelas yang tenang(?) Ini lebih tepatnya seperti orang-orang yang sedang demo! begitu berisik dan sangat berantakan seperti jalan tol yang sedang perbaikan jalan.
"oh, tuhan ... kapan aku bisa belajar. Setiap guru yang datang langsung pinsan di tempat." kata seorang perempuan dengan berambut hitam kecoklatan sebahu dan memakai kacamata.
"Dasar gila pelajaran!"kata seekor? eh, ralat seorang laki-laki berambut hitam agak ngejebrik.
"Michelle, aku sudah selesai menggambar dirimu yang sedang frustasi."kata sorang perempuan berambut hitam ikal sepinggang dan dia sebangku dengan Michelle. Sekarang si perempuan berkacamata itu diketahui  bernama Michelle.
"oi! Cao jadi dari tadi kamu sibuk menggambar." kata laki-laki tadi sambil geleng-geleng kepala.
"ya, Richan mau lihat?" kata Cao sambil menunjukan gambar nistanya ke Richan. Walhasil Cao sukses membuar Richan ketawa terbahak-bahak hingga guling-guling di lantai kelas dan diinjek-injek warga kelas(?) Michelle yang melihat Richan tertawa sampai begitunya, ia pun penasaran akan hasil maha karya Cao tentang dirinya yang lagi frustasi itu, ia lalu mengambil kertas itu dari Richan dan.... butuh beberapa menit untuk mencerna apa yang ia liat. Michelle hanya bisa sweatdrop.
"kawai desho?" tanya Cao ke Michelle. ya, Cao memang suka ngomong pake bahasa Jepang.
"bukannya kawai tapi K.O.W.A.I! hahaha..."samber richan yang sudah mengerti artinya dan melanjutkan ketawa nistanya.
"gak lucu!!!"teriak Michelle pake mikrofon alias sisir temen sebelahnya. biasanya sisir disini, dianggap mikrofon.
"oi mikrifon guwe! si Vania mo minjem" kata seorang siswi berambut hitam lurus sedada.
"ah, modal dikit napa!" jawab  Michelle sambil nyisir. gak nyadar dia aja minjem? eh, salahya, klo minjem pake ijin ini lebih tepat disebut ngebetak.
"ye... gak nyadar situ lebih gak modal! balikin sisir Ayugai guwe pengen nyisir!" protes Vania ke Michelle. sementara Richan tertawa semakin menjadi-jadi. Tiba-tiba seseorang autisnya kumat
"Ayugai! AYAAAM........" teriak Cao pake mikrofon hasil ngerebut dari Michelle sambil nunjuk-nunjuk luar jendela. langsung aja si Ayugai ngerespon, sang maniac ayam ini bertanya-tanya.
"mana?mana? jangan-jangan AYAMKU!!!" benar-benar bikin semua orang sweatdrop kecuali Cao dan Ayugai yang masih celingak-celinguk gaje nyariin ayamnya tercinta. Sementara Cao puas tertawa sambil kejingkrakkan.
____________________________________SKIP TIME____________________________________
     Sepulang sekolah ...
"Hoalah...setiap sekolah bisa gila gw! Orang gak pernah belajar, udah gitu sebentar lagi kenaikan kelas 9 dan kita sama sekali belum belajar sedikitpun! Pengen banget gw pindah dari sekolah itu, tapi apalah daya sekolah itu adalah satu-satunya yang masih berdiri kokoh di kota ini." Cerocos Michelle di sepanjang jalan. Lagi-lagi sekolah menjadi sasaran sumpah-serapah dari Michelle. Benar-benar autisnya kumat dan sukses bikin Cao sweatdrop. Batin Cao ' ada-ada aja sodari ini '. Tiba-tiba dari arah berlawanan datang seorang laki-laki sebaya mereka sedang berlari terus ia menabrak mereka berdua yaitu Cao dan Michelle.
"Wadaw! Adaw!". Teriak mereka berdua. Yang lari malah nerusin lari bukannya minta maaf.
" Tu orang lagi! Demen banget nabrak kita, inikan udah yang ketiga kalinya." Sewot Michelle.
" Mungkin dia hilaf."Jawab Cao gak nyambung, sukses bikin Michelle sweatdrop.
SKIP....
     Sorenya dirumah Cao, ni anak udah biasa setiap sore naik-naik ke puncak gunung (eh ?) maksudnya ke genteng. Cao kesini hanya untuk menikmati langit sore dan hembusan angin. Sampai ia melihat kucing hitam yang sedang tidur diatas gentengnya. Diantara semua hewan, Cao memang paling menyukai kucing.
"kucing? Kawai~" perlahan Cao nyamperin tu kucing sambil senyum-senyum kaya orang gila. Kemudian tu kucing bangun setengah sadar. Dia kira awan hitam datang ke arahnya, begitu matanya fokus ternyata itu bukan awan melainkan sebuah tangan. Betapa terkejutnya ia saat itu dan dengan slowmotion tangan Cao memegang kepala si kucing. Dan saat itu juga ibu Cao memanggilnya.
"Cao cepet turun ada telpon!"teriak ibunya Cao pake toa hasil comotan entah dari mana. Cao pun langsung beranjak dari tempatnya. Aneh bin ajaib, kucing tadi berubah menjadi sesosok laki-laki tinggi berambut hitam ,keren, kece, dan cukup mujinya! kalo sampe tuh mahkluk baca ini bisa ngefly nanti!
"..." Sayang sekali padahal tu kucing ingin ngejelasin sesuatu eh, keburu tu cewek ngacir kebawah.
     Lain cerita kalo dikediaman Michelle ....
"KYAAAA........." inilah reaksi dari Michelle saat ia melihat kelinci berwarna coklat terang. Begitu histerisnya sampai matanya sparkling bikin sang kelinci SILAUMEN. Langsung saja tanpa pikir panjang ia memeluk kelinci tersebut yang dikira hadiah dari orang tuanya, secara ia itukan pintar dan sangat suka kelinci. Tiba-tiba saat dipeluk kelinci itu berubah menjadi seorang laki-laki berambut coklat terang yang tinggi dan lumayan keren dan tampan. Butuh beberapa detik untuk mencerna apa yang Michelle rasakan. 1...2...3...4...
"UWAAAAA......" kali ini histeris part  2. GUBRAK ! GEDEBUK! CRING(?). Orang tua Michelle yang mendengar sesuatu itu langsung geleng-geleng.
"Dia terlalu bersemangat hari ini" kata bapaknya Michelle pasrah akan keadaan.
"Si si... siluman!!!!!!!!" lari keluar rumah menjauh hingga radius 80 km(?)
"Tunggu... ah, sial" kata laki-laki itu kemudian berubah wujud lagi ke kelinci hingga akhirnya menghilang.
SKIP..........
     Di dimensi lain? ya mungkin saja.
"Yo" sapa seorang dari balik bayangan gedung.
"Yo" balas seseorang dari arah berlawanan. Ternyata setelah berjalan keluar dari bayangan kedua cowok err... atau kucing dan kelinci ini adalah mahluk yang sama yang mendatangi rumah Cao dan Michelle sore tadi.
"Hei, Luk coba tebak apa yang akan gua lakuin entar pagi atau siang ini?" Tanya cowok kelinci berambut coklat.
"menyambut patner ?" tebak cowo kucing berambut hitam yang di ketahui bernama Luk.
"kok tau?" tanya cowo kelinci penasaran
"karna kau telah... halah! emangnya gue mau ngerayu lu, gua masih normal." jawab Luk ngaco
"fokus ke pertanyaan woi!" sewot cowo kelinci yang tadinya sempet sweatdrop di tempat.
"kita sama Thunder." ini baru jawaban yang bener. beri aplous PROK PROK PROK. -lupakan kalimat terakhir-
"oh" Thunder hanya ber-oh-ria.
     Latar beralih ke Duta(dunia nyata). dirumah yang kayaknya rumah Cao, tepatnya di kamar yang depan pintu kamarnya terpajang nama 'Cao Kinara' begitulah. Kini penghuni kamar itu sedang bercakap lewat telpon. latarpun beralih menjadi dua dalam waktu yang bersamaan.
"HUAPAA.....!!!" Teriak Cao seantero rumah membuat penghuni malam terbangun. semua yang terbangun hanya ber-ssssssssttttttttt-ria dan sukses bikin si penelepon budek sementara.
"jangan keras-keras dong. iya, beneran pas gua peluk tu kelinci, trus dia berubah menjadi 'cowo'" jelas Michelle dengan penekanan penuh pada kata 'cowo'
"trus..." Cao makin penasaran
"ya... gua jadi ketakutan sendiri dan susah tidur."ambil selimut nutupin badannya sambil ketakutan.
"yaudah besok kita omongin lagi." kata Cao berniat mengakhiri percakapan.
"yaudah" kata Michelle nyaris mutusin telepon tapi dicegah
"tunggu dulu, kita tidurnya barengan aku hitung ya... 1...2...3" anehnya ide nista Cao berhasil membuat mereka tidur kompak dalam 3 detik. Si Michelle yang bilang gak bisa tidur akhirnya tidur juga. langsung aja saat mereka tidur, mereka muncul di Dupi(dunia mimpi) namun dunia ini berbeda dari dunia mimpi biasanya. mereka akan merasa bebas bergerak, pandangan yang jelas, dan disini adalah tempat hayalan tanpa batas. terbelalaklah mata mereka saat mereka berada di Dupi. dikucek-kucek EASY nyuci jadi enteng(?) bukan-bukan maksudnya ngucek mata. Mereka menatap satu sama lain.
"Cao"
"Michelle" Jawab mereka kompak.
"Besok gw ceritain ah ke Michelle kalau semalam gw mimpi ada dia, tapi kok aneh mimpi ini kaya nyata" Batin Cao.
"Mimpi ini kaya nyata, tapi Cao ngapain nyasar ke mimpi gw" Kalau ini batin Michelle yang gak jauh beda sama Cao.
Ketika saling tatap menatap, heran mengheran, terpaksa harus diganggu gugat atas kemunculan dua cowok...ya, dialah orang yang sama 'kelinci dan kucing'.
"Yo" Sapa Luk.
"Selamat siang" kata Thunder.
"HAH??? Siang" Michelle heran karena inikan malam dan masih ada bulan
"Ini dia yang bego atau gw nya yang bego" Kata Cao yang autisnya mulai kumat.
"Eh, seharusnya jam segini sudah ada matahari" Thunder heran sambil melihat jam tangan yang tentu saja itu jam nempel ditangannya.
"Kau benar, kemana mataharinya?"Luk celingak celinguk nyariin matahari. sementara Thunder memeriksa dibalik batu, apakah ada matahari? Pas dibalik...
" WOW....Ternyata ada udang dibalik batu" Kata Thunder begonya jadi. Bikin semua orang kecuali Thunder sweatdrop. Tiba tiba datanglah sesosok matahari dengan sadis menendang bulan entah kemana, mungkin nanti malam adalah malam tanpa bulan. matahari yang sudah berada diposisinya sekarang kini menyinari Dupi membuat kedua gadis ini terpanah akan keindahan bin ke eksotisan dunia ini. Ya, para penghuni alam ini segera memulai aktifitasnya. Burung burung yang menari-nari diterpa angin, pepohonan yang berkicau dengan merdu(?). Ya, itulah fakta yang terjadi disini.
"Oh, iya kami belum memperkenalkan diri" Kata Thunder.
Michelle dan Cao masih cengok lalu......
"Kyaaa...loe..l..loe kan ss..silu..m..man (saat Cao menepuk pundak Michelle kalimat selanjutnya jadi lancar) yang tadinya kelinci trus berubah jadi orang tadi sore." teriak histerisnya yang baru sadar dari kecengoanya dan masih tidak percaya apa yang baru dia liat sekarang.
 " Jadi dia, kakkoi~." Cao malah antusias yang sedetik kemudian muncul bling-bling dari mata Cao. bener-bener autis!
"Jangan bunuh...jangan bunuh... jangan bunuh... jangan bunuh" Michelle komat-kamit gaje dibelakang Cao.
"jangan panik dulu! kami akan menjelaskan apa yang terjadi pada kalian. Namaku Thunder William." Thunder memperkenalkan dirinya.
"Luk Vizard."katanya singkat, macet(?), sangat jelas.
"Dan namamu?" Sambungnya sambil menatap Cao dan Michelle dengan tatapan deathglear nya. Yang di tatap merinding seketika.
"Cao wakilin gw" kata Michelle sedikit berbisik.
"A..a.a..ku C..c Cao(kali ini gantian Michelle nepuk pundak Cao) Kinara dan ini temanku Michelle Canada.. fiuh..." jawabnya ngos-ngosan.
"Jadi begini... blablabla..." 15 menit kemudian " blablabla" 1 jam kemudian "Selesai" Akhirnya selesai juga pidato yang di deklarasikan oleh Thunder panjang x lebar = Luaaaaaaaaaasss...........
"Heeeeeeh...?" Cengo kedua gadis ini.
"Partner?"
"Caiser?"

TBC...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar